Kasiren Korem 084/BJ Jadi Ortu Asuh Anak Stunting

    Kasiren Korem 084/BJ Jadi Ortu Asuh Anak Stunting
    Kasiren Korem 084/Bhaskara Jaya, Kolonel Kav Ari Setyawan Wibowo, S.Sos bersama Ibu saat mengunjungi anak asuhnya.

    SURABAYA, - Anak stunting masih menjadi masalah kesehatan global, termasuk di Indonesia. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, setidaknya terdapat 162 juta anak berusia di bawah 5 tahun yang mengalami stunting. Oleh karena itu, Kepala Seksi Perencanaan (Kasiren) Korem 084/Bhaskara Jaya, Kolonel Kav Ari Setyawan Wibowo, S.Sos bersama Ibu, mengangkat 3 (tiga) orang anak yang terdata sebagai anak stunting sebagai anak asuhnya.

    Kolonel Kav Ari Setyawan Wibowo, S.Sos dalam kesempatan mengunjungi ke rumah anak asuhnya menuturkan bahwa salah satu bentuk keperdulian terhadap masyarakat adalah dengan selalu dekat dan memahami keadaannya.

    “Ini adalah bentuk keperdulian kami, kami datangi rumahnya, kami berikan perhatian agar anak - anak ini menjadi semakin baik tumbuh kembangnya, tidak lagi terhambat dibandingkan dengan teman-teman seusianya.” Tutur Kasiren Korem 084/BJ pada Selasa (08/11/2022).

    Lebih lanjut, Kasiren 084/BJ yang hadir bersama Ibu ini lantas melanjutkan, “Balita-balita ini merupakan generasi penerus masa depan bangsa dan negara. Sehingga perlu penanganan serius baik dari pemerintah maupun kita secara pribadi. Berikan pemahaman untuk hidup bersih dan makan makanan yang bergizi.” Pungkas Kasiren. 

    Berikut daftar anak stunting asuhan Kasiren Korem 084/BJ, Kolonel Kav Ari Setyawan Wibowo, S.Sos dan ibu : 
    1. Nama anak : M. Syarif Syailendra (l), tanggal lahir : 09-01-2018 warga Rungkut Surabaya.
    2. Nama : Sifa Ayunda (p), tanggal lahir: 23-. 07 - 2017 warga Kedung Asem, Kelurahan Kedung Baruk, Surabaya. 
    3. Nama anak : Muhammad Nadhif salman (l), tanggal lahir: 20 Juli 2017 warga Kedung Asrm, Kelurahan Kedung Baruk, Surabaya.

    Seperti diketahui, Stunting adalah terhambatnya tumbuh kembang anak, sehingga menyebabkan perawakan yang lebih pendek dibanding teman seusianya. Kondisi ini dipicu oleh terjadinya malnutrisi dalam jangka waktu lama, dan umumnya terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun. Tidak hanya membuat anak memiliki perawakan pendek, kondisi ini juga bisa mengurangi kemampuan kognitif dan kecerdasan otak anak.

    korem 084/bj
    Ahsanul Ahsan, SE

    Ahsanul Ahsan, SE

    Artikel Sebelumnya

    Panen Jagung Perdana, Hasil Pemanfaatan...

    Artikel Berikutnya

    Dandim 0829/Bangkalan Kunjungi Anak Asuh...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Bantu Pencegahan Penyakit Kaki Gajah, Babinsa Kuala Kencana Dampingi Petugas Kesehatan Pada Saat Survey dan Pengambilan Sampel Darah
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Panglima TNI Hadiri Rakor Tingkat Menteri  Dipimpin Menko PMK

    Ikuti Kami